3 LANGKAH UNTUK BERTUMBUH DAN SEHAT



BAGAIMANA SUPAYA KITA BERTUMBUH DI DALAM TUHAN?
Solusi Hidup Zaman Now. Bertumbuh artinya hidup atau ada kehidupan. Bertumbuh berarti bertambah besar atau berubah bentuk. demikian halnya dengan hidup yang berbuah. Untuk mencapai pada kehidupan yang berbuah dan sempurna adalah proses.

Ada beberapa pandangan yang salah terhadap pertumbuhan rohani:

- Kedewasaan rohani dapat dicapai dengan segera yaitu dengan mengikuti resep-resep rahasia.

Hal ini jika dilihat sekilas, maka kita akan setuju. Namun perlu kita tahu bahwa pertumbuhan di dalam Tuhan tidak bisa diartikan atau dijalani dengan resep-resep dunia. Kenapa demikian? Karena ini bicara antara manusia dengan Tuhan bukan manusia dengan manusia.

Jika kita bicara manusia dengan manusia maka hal diatas bisa diterima. Namun dalam hal kita sedang berbicara tentang bertumbuh di dalam Tuhan, inilah pandangan yang salah terhadap pertumbuhan rohani.

- Kedewasaan atau pertumbuhan dapat terjadi dengan sendirinya

Ini pandangan lebih keliru lagi. Sebab dan hal ini kita sedang diarahkan pada sikap hidup malas alias tidak mau bertindak untuk meninggalkan kebiasaan lama dan malakukan kehendak Tuhan. Jika ada orang yang berkata kedewasaan rohani itu terjadi dengan sendirinya, tentu itu salah besar.

Bibit saja tidak akan bertumbuh kalau tidak berada pada tempat yang baik, apalagi kita di dalam Tuhan. Kita tidak akan mengalami pertumbuhan di dalam Tuhan kalau kita tidak ada di dalam garis kebenaran Firman Tuhan.

Lalu bagaimana pertumbuhan yang sehat itu? atau bagaimana supaya kita bertumbuh dan sehat?

1. Menjadi tanah yang baik


“Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!

Lukas 8:8; 8:15 (LAI)
“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”

Ada beberapa macam tanah:
- Tanah dipinggir jalan (Lukas 8:5)
- Tanah yang berbatu-batu (Lukas 8:6)
- Tanah disemak diri (Lukas 8:7)
- Tanah yang baik atau subur (Lukas 8:8)

Mungkin dari sebagian kita akan memberikan pendapat bahwa bagaimana mungkin hati saya bisa menjadi baik karena saya lahir dari keluarga yang sakit hati. Dan yang lain lagi berkata bagaimana mungkin hati saya menjadi baik karena saya ada dilingkingan orang yang patah hati. 

Dan yang lain lagi berkata, bagaimana mungkin saya memiliki hati yang baik karena saya kepahitan bertahun-tahun, dan yang lain lagi berkata, bagaimana mungkin saya bisa memiliki hati yang baik, karena saya terus disakiti oleh (pasangan saya, suami saya, istri saya, anak saya, ibu saya, ayah saya, paman saya dan saudara saya).

Cara pandang diatas adalah fakta yang ada. Hati banyakan orang sudah rusak hanya karena keegoisan satu dengan yang lain. Kenapa hal itu terjadi? Jawaban jelasnya adalah karena manusianya sendiri tidak menjaga hatinya. Alkitab berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23).”

Jadi, dapatkah kita hanya menyalahan orang lain? tentu tidak, semua tergantung dari diri kita. Terluka dan tidak terlukanya hati kita tergantung kita. Karena itu, kita harus menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan. Inilah yang menjadi alasan kenapa kita sulit bertumbuh, karena hati kita tidak baik alias sakit.

Tanah yang baik akan membuat benih bertumbuh dengan sehat dan menghasilkan buah yang baik dan banyak. Tentu untuk menjadi tanah yang baik harus melewati proses penggarapan dan pembajakan sampai pada tingkat layak untuk ditaburi benih. Ini adalah jalan yang kurang enak namun jika hal itu sudah dilewati maka benih yang ditabur disana akan tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang banyak. 

Demikianlah dengan kita sebagai orang percaya. Mengalami proses pembentukan hati yang baik adalah hal yang kurang mengenakkan. Namun jika hati kita telah dipulihkan dan baik maka ketika benih Firman Tuhan ditaburkan Firman itu akan tumbuh dalam hati kita dan menghasilkan buah yang banyak.

Baca juga :Melayani dengan Excellen

2. Taat kepada Firman Tuhan
Alkitab berkata, “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”

Yakobus 1:22 (LAI)
Ketaatan adalah sebuah sikap yang terlaksana. Ketaatan adalah jalan untuk mencapai pada tujuan. Jika tidak ada ketaatan maka tidak akan sampai pada tujuan.

Firman Tuhan adalah benih dan jika kita taat maka benih itu akan jadi seperti yang diharapkan. Contohnya; seorang petani menaburkan bibit semangka. Dan harapan dari petani tersebut adalah ia mendapatkan buah semangka yang baik. Demikian halnya dengan Firman Tuhan. 

Setiap Firman Tuhan yang kita dengar harusnya jadi seperti apa yang Firman Tuhan katakan. Dan untuk sampai pada tujuan atau maksud itu kita harus taat artinya kita melakukan apa yang Firman Tuhan katakan.

Untuk menjadi pribadi yang taat kepada Firman Tuhan bukanlah suatu hal yang mudah. Taat kepada Firman Tuhan adalah pilihan. Kenapa demikian? Karena kita yang akan melakukannya bukan orang lain. Mulut kita mungkin bisa berkata amin atas firman yang kita dengar atau baca, namun ketika kita masuk dalam area ujian Firman, kita tidak sanggup untuk lekakukannya. 

Dengan berbagai alasan yang kita buat untuk membernarkan diri kita. Padahal kita sedang diuji atas firman yang telah kita aminkan. Tuhan tidak puas akan kita yang hanya sebagai pendengar, tetapi kepuasan Allah adalah ketika kita melakukan Firman Tuhan. Tuhan tidak puas kita mengerti atau menguasai firman, tetapi yang membuat Tuhan puas adalah ketika kita dikuasai oleh firman.

3. Sepenuhnya ada dibawah pengaruh Roh kudus

Galatia 5:16  (LAI) “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."

Galatia 5:25
“Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 

Dibawah pengaruh Roh Kudus artinya pribadi seseorang diperintah atau dipimpin oleh Roh Kudus. 

Sebuah kisah tentang kerajaan. Konon dalam kerajaan ini ada begitu banyak orang yang berambisi untuk menjadi raja. Setelah raja sebelumnya menginggal. Sehingga rakyat begitu bingung untuk melakukan apapun karena harus mendengarkan begitu banyak perintah. Sehingga terciptalah sebuah nama untuk kerajaan ini yaitu KB yang artinya (Kerajaan Berantakan). 

Kenapa demikian? Karena rakyat tidak pernah selesai melakukan setiap perintah dari para orang-orang yang mengakui ia raja. Dan itu sampai berjalan bertahun-tahun. Karena begitu beratnya tanggungan yang dialami oleh rakyat, maka rakyat bersepakat untuk menyatukan pendapat dan akhirnya mereka menemukan solusi untuk mendapatkan satu raja yang akan memerinah mereka.

Solusi itu mereka bawa kekerajaan. 

Mereka berkata ‘kami tidak mau tuntuk kepada setiap pemimpin yang ada disini. Sekalipun nyawa kami taruhannya. Dan jika kalian mau kami taat maka kalian harus melakukan apa yang kami minta. 

Maka bangkitlah salah seorang dari pemimpin itu dan kita sebut dia dengan nama Lion dan berkata; apa permintaan kalian?. 

Mereka menjawab; kalian harus bertarung dan siapa yang jadi pemenangnya maka dialah raja kami. 

Lalu bangkitlah salah seorang pemimpin kerajaan itu. Kita sebut dia dengan nama tiger dan berkata ; saya setuju. 

Maka hari itu juga diadakanlah pertarungan untuk memperebutkan siapa yang layak jadi raja. Pertarungan itupun berlangsung dan akhirnya perdirilah satu orang sebagai pemenang yaitu lion dan rakyat mengangkatnya sebagai raja atas mereka. 

Setiap perintah yang disampaikan raja mereka lakukan. Rakyat tunduk kepada raja yang mereka angkat itu. Bahkan mereka tidak akan melakukan hal apapun tanpa diperintahkan oleh raja tersebut.


Dari cerita ini kita mengambil sebuah kesimpulan bahwa rakyat sangat tunduk kepada raja yang telah mereka angkat. Demikian halnya kita sebagai orang percaya, jika kita hidup oleh Roh hendaknya kita juga dipimpin oleh Roh.

Dibawah pengaruh Roh Kudus juga berarti hidup seseorang dikuasai oleh Roh Kudus. Jika hidup kita tidak sepenuhnya dipimpin oleh Roh Kudus, maka kita ada dibawa pengaruh oleh. Dipimpin oleh Roh kudus bukan berarti kita tidak lagi memiliki hak bebas. Kita tidak memiliki lagi yang namanya nafsu dalam arti normal. 

Dipimpin oleh Roh Kudus adalah sekalipun daging meminta kita untuk memuaskan keinginannya dan itu bukan pada waktu yang sudah diberkati oleh Tuhan, kita tidak mau lakukan tetapi kita hanya mau melakukan apa yang dikehendaki oleh Roh. 

Contohnya: melakukan hubungan seks itu adalah normal untuk laki-laki dan perempuan. Numun ada waktunya yaitu kita sudah diberkati oleh Tuhan dalam sebuah pernikahan. Dan jika kita melakukannya diluar pernikahan maka itulah yang tidak baik dan dimata Tuhan itu zinah. Namun perlu kita ketahui bahwa ada hal-hal yang harus kita matikan dalam diri kita yaitu segala sesuatu yang duniawi. 

Alkitab berkata, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka] (Kolose 3:5).” Jadi, jika seseorang ingin bertumbuh harus ada dibawah pengaruh Roh Kudus.


Ketiga kebenaran diatas harus menjadi bagian dalam hidup kita dan saya percaya jika ketiga kebenaran tersebut kita miliki maka kita akan mengalami pertumbuhan di dalam Tuhan.
(Oleh: Ermanayono S.Th)

Comments

Popular posts from this blog

SIAPA YANG BOLEH MELAYANI TUHAN?

APA DASAR KITA MELAYANI TUHAN?

3 bukti untuk mengenali Hamba Tuhan